Tahukah Anda kalau lidah itu lebih tajam daripada silet, lidah lebih bahaya daripada pedang sekalipun. Karena apa yang kita anggap sepele atau biasa aja bisa jadi itu bahaya yang luar biasa dahsyat. Yuk kita kaji bersama di artikel blog kali ini, sumbernya berasal dari Buku Karya Imam Al Ghali, yang merupakan bagian dari kitab Ihya'Ulumiddin.
Sesungguhnya apa yang kita anggap sepele ini sebenarnya bahaya banget bagi kehidupan kita.
Bahaya yang merupakan dampak akhir dari lisan. oleh karena itu tidak ada yang bisa selamat dari bahaya yang ditimbulkan oleh lidah ini, kecuali orang yang mengekang lisannya atau memilih diam.
Karena diam itu lebih utama daripada membebaskan lisanmu melepaskan kata-kata buruk atau kata-kata batil.
Dalam sebuah hadis yang berasal dari Abdillah bin Amr bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Barang siapa yang diam, pastilah selamat" (HR. At Tirmidzi)
"Diam itu keteguhan dan sedikit orang yang melakukannya." (HR. Abu Manshur Ad Dailami)
Abdullah bin Sofyan meriwayatkan bahwa ayahnya berkata: aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. "wahai Rasul, beritahukanlah kepadaku mengenai Islam dengan sesuatu yang tidak lagi aku bertanya tentang ini kepada orang lain?."
maka beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"katakanlah: aku beriman kepada Allah kemudian istiqomahlah!" (HR. At Tirmidzi)
Hadis tersebut mengisyaratkan agar kita bisa mengendalikan lisan dan memilih untuk diam. Jangan mengumbar kata-kata yang tidak perlu titik percuma saja kita membuang energi kemudian mendapat kebatilan karena berkata-kata dengan sia-sia..
Maka hendaklah kita istiqomah dalam segala kebaikan, termasuk beriman kepada Allah dan menjaga lisan.
Seperti halnya Gus Samsudin yang berlaga seperti seorang Gus atau kyai atau orang yang hebat yang bertutur kata asal, apalagi membaca Alquran berbeda dengan terjemahan yang dia ungkapkan atau ucapkan.
Dia menerangkan tentang "Allah tidak akan menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepadaKu"
Di sana jelas menerangkan tentang surat az-zariyat, namun dengan sok tahunya dia bahwa itu surat an-nas. alladzi yuwas wi sufisudurinnas minal jinnati wanas.. Iini benar-benar tidak terjaga lisannya, jika memang benar dia seorang berilmu pasti terjaga lisannya apalagi dalam mengucap atau menerangkan ayat Alquran yang ditayangkan di beberapa media terutama di YouTube.
Ini salah satu contoh bahaya lisan yang kita bisa simak viralnya Gus Samsudin dengan pesulap merah atau Marcel.
Perkataan yang ditimbulkan oleh lisan itu dapat dibagi menjadi 4.. hal ini dapatlah kita jadikan petunjuk untuk mengambil keutamaan dari diam. tiga bagian yang dimaksud adalah:
a. Perkataan yg berbahaya
b. Perkataan yg bermanfaat
c. Perkataan yg mengandung bahaya dan mengandung manfaat.
Terhadap perkataan yang mengandung bahaya maka hendaklah kita berusaha mengekang lisan kita dan sebaiknya berdiam saja.
Begitu juga perkataan yang mengandung bahaya dan manfaat, maka engkau kakang lisanmu dari berkata sia-sia.
Berkatalah hanya yang bermanfaat saja. sedangkan terhadap perkataan yang tidak bermanfaat dan tidak menimbulkan bahaya sebaiknya kita hindari. percuma saja melepas lisan yang tidak bermanfaat.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa diam, pasti selamat."
Demi Allah sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dianugerahi mutiara hikmah.
hanya ulama yang mengetahui makna kata-katanya..
Sekian dulu pembahasan kali ini semoga artikel ini bermanfaat jangan lupa share ya. terima kasih sudah berkunjung..
Social Media