Pakar Ilmu Al Qur'an dan Qiraat, yang juga menjadi Rektor IIQ Periode 2005-2014,Penasehat PPTQ al Imam Ashim beliau Walid Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad
memberikan Nasehat untuk Para pecinta al Quran :
1. Orang yang mau berinteraksi dengan
Al-Qur'an itu tidak akan pernah rugi. Mendengar bacaan Al-Qur'an mendapatkan rahmat. Melihat Mushaf dicatat sebagai ibadah. Membaca Al Qur'an jika masih terbata-bata mendapatkan dua pahala: pahala membaca
Al Qur'an dan pahala kesulitan membaca
Al Qur'an. Jika mahir, maka akan dikumpulkan bersama Malaikat Safaratul Kiramil Bararah.
2. Menghafal Al-Qur'an adalah cara paling efektif dan paling hemat dalam menghimpun pahala. Satu huruf yang dibaca, minimal diberi pahala sepuluh kebaikan, dan bisa berlipat-lipat ganda. Dan orang yang menghafal Al-Qur'an itu dalam menghafal pasti membaca berulang-ulang kali. Dan setiap hurufnya dianugerahi pahala, dengan tanpa susah payah mengeluarkan biaya.
3. Orang yang mau istiqamah membaca dan menjaga Al Qur'an, maka hidupnya akan dipenuhi dengan cahaya. Sel-sel otaknya bercahaya, hatinya bercahaya, matanya bercahaya, telinganya bercahaya, seluruh badannya bercahaya, karena apa yang dibaca dan dijaga adalah cahaya di atas cahaya.
4. Orang yang selalu membaca, menghafal, menjaga, dan mempelajari Al-Qur'an adalah orang yang dicintai oleh Allah. Orang yang dicintai oleh Allah, tidak akan pernah dikecewakan oleh Allah. Sabda Nabi:
أفضل عبادة أمتي تلاوة القرآن
"Ibadah umatku yang paling utama adalah membaca Al Qur'an"
5. Kunci sukses menghafal dan mempelajari
Al Qur'an adalah:
- Ikhlas
- Tekun
- Istiqamah
- Doa
- Tawakkal
6. Seorang raja yang kaya raya dan bijak akan menghargai siapapun yang mau merawat dan menjaga istananya, sekecil apapun volume pekerjaannya, dengan penghargaan yang tinggi dan memuaskan. Orang yang mau menjaga dan berkhidmat kepada Al Qur'an sekecil apapun, jika ikhlas, akan mendapatkan penghargaan yang tinggi dari Pemilik kalam suci itu. Dia akan sangat senang jika KalamNya diperlakukan dengan baik dan istimewa oleh para hambaNya.
7. Keberkahan Al Qur'an akan turun kepada orang yang betul betul cinta kepada Al Qur'an, ikhlas dalam mengajarkan Al Qur'an dan selalu berkhidmat untuk Al Qur'an. Dia akan menemukan kepuasan dalam hidupnya. Bisa jadi karena kecukupan materi atau respeknya masyarakat kepadanya, atau di anugerahinya sifat "qana'ah" yang dengannya dia merasa tercukupi dengan pemberian Allah, atau lainnya. Bukankah kebahagiaan yang hakiki itu terletak pada kepuasan hati dalam menjalani kehidupan?
8. Menghafal Al-Qur'an itu tidak ada batasan umur. Banyak, sahabat Nabi yang menghafal Al-Qur'an di atas umur 40 tahun. Secara teori, kecerdasan otak orang tua memang sudah menurun. Akan tetapi karena Al Qur'an ini merupakan anugerah, yang sudah dijanjikan Allah SWT bahwa menghafalnya mudah, maka insya Allah tidak ada yang susah.
9. Ijazah Doa dari beliau, supaya kita diberi hati yang selalu mencintai Al Qur'an:
اللهم ارزقني حبك، وحب نبيك، وحب كتابك، وحب من يقربني إلى حبك، وحب عمل يقربني إلي حبك
"Ya Allah, berilah aku rasa cinta kepada-Mu, cinta Nabi-Mu, cinta kitab-Mu, cinta orang-orang yang bisa mendekatkanku kepada cinta-Mu, dan cinta amal perbuatan yang bisa mendekatkanku kepada cinta-Mu"
Semoga beliau Walid Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad senantiasa diberikan kesehatan dan umur panjang, supaya tetap masih bisa menebar cahaya Al Qur'an untuk umat manusia.
#dikutip dari status KH. Syam Amir Yunus, Pengasuh PPTQ al-Imam 'Ashim Makassar
Social Media