Ini kisah tentang Musthafa Kamal Attaturk. Penguasa turki yang sangat anti dengan yang 'kearab-araban'.
(Padahal namanya sendiri berbahasa arab).
Kemal Attaturk |
Pakaian 'arab' dilarang; adzan dengan bahasa arab dilarang; tulisan nama-nama masjid berbahasa arab dilarang.
Bahkan saking bencinya dgn tulisan arab, qur'an pun tidak boleh diedarkan jika masih memakai tulisan arab.
Matanya memerah, marah jika melihat TULISAN ARAB. Puluhan ulama diburu, dipenjara dan digantung karena menentang idenya.
Tapi teman-teman tahu bagaimana akhir si anti arab ini? Begini kisahnya...
Menjelang kematiannya, Allah datangkan beberapa penyakit hingga ia merasakan siksaan yang demikian dahsyat.
Diantaranya penyakit kulit sampai ke kaki dimana ia merasa gatal-gatal seluruh tubuh. Gatal tidak kunjung hilang meski kulit terkelupas akibat digaruk menggunakan kuku.
Ditambah dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, serta marasa panas sepanjang waktu. Amat Tersiksa sekali..
Pembantu-pembantunya juga diarahkan untuk meletakkan potongan-potongan es di dalam selimut untuk mendinginkan tubuhnya. Namun tetap sia-sia.
Karena tidak tahan dengan panas yang ditanggung, ia menjerit sehingga seluruh istana mendengar jeritan itu.
Karena tidak tahan mendengar jeritan, mereka yang bertanggung jawab mengirimnya ke tengah lautan dan ditempatkan dalam perahu dengan harapan ia akan merasa sejuk. Panasnya tak juga hilang!
Pada 26 september 1938, ia pingsan selama 48 jam karena terlalu panas dan sadar setelah itu, tetapi hilang ingatan.
Pada 9 November 1938, Kemal pingsan lagi selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia.
Sewaktu dia meninggal, tidak seorang pun yang memandikan, mengkafani dan mensholatkan mayatnya. mayatnya membusuk...
Mayatnya diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuan beliau datang meminta ulama-ulama Turki memandikan, mengkafani dan mensholatkannya.
Tidak hanya itu, Allah tunjukkan lagi balasan azab ketika mayatnya di bawa ke kuburan. Saat mayatnya hendak ditanam, tanah tidak menerimanya.
Karena putus asa, mayatnya diawetkan sekali lagi dan dimasukkan ke dalam museum yang diberi nama EtnaGrafi selama 15 tahun sampai tahun 1953.
cnnindonesia.com |
Setelah 15 tahun mayatnya hendak ditanam kembali, tapi bumi tetap tdk menerimanya. Akhirnya mayatnya dibawa ke satu bukit dan ditanam di celah-celah batu marmer.
Para ulama saat itu mengatakan bahwa bukan hanya bumi Turki, seluruh bumi Allah ini tidak akan menerima jasad mustafa kamal ataturk.
Begitulah kematian si anti arab. Adakah yang mau mengikutinya?
Social Media