Ketika
datangnya suatu masalah baik di dalam diri sendiri atau di dalam keluarga,
datanglah untuk menacari solusi atau nasehat kepada ahlinya atau pakarnya. Seperti
anda ketika sakit gigi, pastilah akan pergi ke dokter gigi bukan ke spesialis
kulit.
Yang
akan menjadi pertanyaan adalah kemanakah anda akan mencari nasehat? Banyak
orang yang berharap akan memperoleh wawasan segar, perspektif alternatif dengan
bertanya kepada orang lain.
Setiap
orang memiliki opini bahwa opininyalah yang paling benar dan layak diikuti. Sehingga
ketika kita ingin meminta nasehat kepada mereka menjadikan hidupkan semakin
runyam. Karena kita salah dalam mencari nasehat.
Ada
teman saya yang sudah berumur 45 tahun yang selalu pergi ke orang pintar jika
terjadi sesuatu, entah sakit bengkak-bengkak, atau badan lemas, dan lainnya. Menurut
saya jika kita sakit pergi saja ke dokter, bukan orang pintar. Setelah saya
survey, orang pintar tersebut hanyalah orang biasa, rumahnyapun yah dibilang
tidak semestinya. Dia juga pernah berkata bisa melariskan usaha saya, yah saya
tidak percaya dengan dia. Dia juga kehidupannya tidak makmur, saya tidak mau
terjebak lingkaran setan, saya ingin mencari solusi kepada pakarnya saja. Saya
tidak mau seperti teman saya itu, yang sampai sekarang kehidupannya semakin
runyam dalam kesendirian. Padahal saya sudah menasehati dia,tapi apa mau dikata
dia tetap tak mau mendengarkan dan melakukannya.
Itulah
mengapa bahaya sekali jika kita salah mencari nasehat untuk mendapatkan solusi
bagi masalah kita. Karena seperti disebutkan diatas tadi setiap orang memiliki
opini yang mereka selalu anggap merekalah yang paling benar. Pastikan anda
mempertimbangkan pendapat oranglain sebelum menurutinya. Lihatlah siapa yang
memberikan nasehat, apakah beliau ahli di bidangnya atau hanya untuk menjebak
anda yang sedang bingung.
Social Media